Jumat, 20 Mei 2011

The Beginning (Part 1)

Aku ingin berubah menjadi manusia sempurna dengan cara mengamalkan Al-Qur’an dan Al-Hadist sebagai pedoman jalan hidupku. Meskipun aku tau takkan ada manusia sempurna di muka bumi ini


Aku hanya ingin berbicara tentang hidup yang tak pernah berjalan sempurna. Aku hanya ingin berbicara tentang segala yang memenuhi otakku, merusak konsentrasiku, dan hampir membunuhku dengan caranya yang bijaksana. Juga bukan bermaksud untuk memprotes Tuhan atas semua rahmat dan hidayah-Nya yang telah diberikan terhadap hidupku.

Dilahirkan dan menjadi salah satu bagian dari keluarga Baya’sud. Sewaktu kecil dulu aku mempunyai mimpi jika bisa menjadi pemain bola ataupun menjadi enterprenership. Bicara mengenai enterprener mimpiku menjadi penjual sepatu, yuphz!! Hanya penjual sepatu, bagiku tak masalah tak memalukan karena yang terpenting pekerjaan itu halal. Pernah suatu ketika aku mendengar seseorang ketika ditanya “apa mimpimu?”. Dia menjawab menjadi tukang las, dan dia tak pernah malu meskipun didepan banyak orang. Dia bilang jika aku menjadi tukang las, maka aku tidak akan setengah-setengah dalam menjalankan usahaku. Dan usaha las akan aku dirikan di tiap-tiap kota. Begitu pula aku ketika aku menjadi enterprenership akan ku dirikan “Sepatu Super Rilando” di tiap-tiap kota yang ada di Indonesia.

Entah tak tau kenapa aku mempunyai hobi mengoleksi sepatu. Jenis sepatu kets, futsal maupun bola. Sewaktu kecil aku pernah mempunyai sepatu bola mulai dari nike, diadora, puma, adidas, lotto hingga specs. Menurutku sepatu yang sangat ku senangi saat itu adalah Nike, karena itu adalah sepatu yang kukenakan ketika SMA yang membuat kelasku menjadi Juara 1 antar kelas X dan Juara ke-2 antar sekolah. Hingga saat ini sepatu itu tetap masih bisa kugunakan meski sudah hampir 5 tahun kupakai. Sepatu yang dulu dibilang sebagai karya gagal, sepatu yang dibenci dikarenakan Wayne Rooney sewaktu pertama kalinya memakai membuatnya cidera panjang yang menyebabkan Inggris tidak bisa memakai jasanya pada Piala Europa 2004. T90 Shift Silver, sepatu itulah yang kupunyai. Tapi bagiku sepatu yang sangat kuinginkan adalah sepatu adidas F50+ Series. F50.6 kupunyai ketika kelas 2 SMA, F50.8 Ketika kelas 3 SMA dan yang baru-baru aku beli adidas F10+ dan yang paling aku banggakan adalah sepatu yang kudapatkan bukan karena meminta kepada orang tua. Memang aku bisa meminta, tapi tak ku lakukan. Karena itu hanya membuatku diam ditempat tak memberikan kemajuan pada hidupku.

Dalam kehidupan aku sering terinspirasi dengan pepatah “Gunakan waktu, tenaga dan pikiranmu untuk mencipta!! Bukan mencela”. Kata-kata itu yang membuatku untuk tetap maju.
“Keep Moving Forward” sesuai dengan kehidupan tiap manusia. Tiap manusia diberikan Pikiran dan Perasaan oleh Sang Penctipta untuk selalu berusaha meraih apa yang kamu cita-citakan.

“Alhamdullilah, ku syukuri semua” lirik lagu sederhana tapi selalu mengingatkanku akan adanya Sang Pencipta. “Terima Kasihku Ya Allah atas indahnya hidup”. Terkadang kehidupan dibawah dan terkadang juga diatas, dengan mensyukuri setiap nikmat, walaupun kehidupan sedang dibawah kita dapat menjalani kehidupan dengan ikhlas. Kita dapat melanjutkan kehidupan yang telah kita rencanakan.
Memang benar takdir yang menentukan itu Sang Pencipta, namun manusia diwajibkan ikhtiar. Terkadang kebanyakan orang ketika ditanya tentang hal diraihnya dia bilang

“mungkin takdir saya memang seperti ini”. Tapi bagiku jawabnya adalah rasa putus asanya. Menurutku yang dapat mengubah seperti apa takdir dan masa depan.. ya kita sendiri, contohnya; jika dia memang di takdirkan nantinya berumur panjang, ya coba aja jangan makan dan minum ataupun ketika sakit jangan berobat. Aku ingin tau bisa gak ya manusia dapat meraih yang diinginkannya tanpa berusaha (Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri, Q.S Ar Ra’d 11).

Memang kita diwajibkan untuk percaya dengan Qodho dan Qodhar. Seharusnya ketika kita telah berusaha semaksimalkan mungkin harusnya kita berdoa “Ya Allah aku telah berusaha dengan semua yang aku punyai, berikanlah aku kekuatan untuk melewatinya. Jika Engkau meridhoiku aku percayai Engkau akan memberikanku jalan yang terbaik”. Aku percaya jika kita menjalani hidup seperti ibadah jalan yang ada tidak hanya satu, terkadang kita hanya tertuju pada satu pintu, dan kita tidak memperhatikan bahwa pintu lain telah terbuka, lalu kita baru menyadarinya setelah pintu-pintu lain itu akan menutup. Ketika kita terlilit masalah, misalnya masalah ekonomi, kita belum terlalu sadar bahwa rezeki memang datangnya dari Allah,, tapi pasti melalui manusia. Jadi berbuat baiklah pada sesama, agar kita cepat mendapatkan rezeki dari Allah. Ketika anda telah dapat berbuat kebaikan dan mensyukurinya insyaallah nikmat yang akan anda dapatkan luar biasa banyaknya.

Intinya jadilah orang yang baik dan benar di kehidupan, ketika anda telah menjadi orang baik. Jika kaya jadilah orang kaya yang baik, jika jadi orang kaya yang baik syukuri nikmat yang telah anda terima dengan cara berbagi kesesama. Karena dari rezeki yang anda punyai tersimpan rezeki untuk orang-orang lain, seperti kaum dhuafa maupun anak yatim. Aku dan pengasuh anak yatim (kelak) di surga seperti dua jari ini. (HR. Bukhari). Kehidupan harus saling seimbang antara pekerjaan dan ibadah, jangan sampai kita hanya mengejar duniawi saja. Karena di kehidupan ini hanya sementara dan semua adalah titipan Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan Pencerahan!!!