Rabu, 01 Juni 2011

The Beginning (Part 2)




Seseorang yang bijak melakukan sesuatu tepat pada waktunya, seseorang yang bodoh melakukan sesuatu pada akhirnya. Keduanya melakukan hal yang sama tapi waktunya berbeda


Suatu ketika aku pernah mendengar cerita. Ada seorang ibu dan anaknya, ketika ibunya sedang membangunkan anaknya yang sedang beristirahat karena kelelahan setelah bekerja, anaknya bertanya kepada ibunya “kenapa engkau membangunkanku yang sedang beristirahat?, ibunya menjawab “wahai anakku, aku membangunkanmu karena kamu harus beribadah. Dengan beribadah nantinya dapat membuatmu beristirahat disana. Janganlah kamu beristirahat disini, karena di kehidupan ini istirahat hanya sementara”. Cerita itulah yang semakin mendekatkanku tentang adanya Sang Pencipta.

Tau apa alasan kenapa Tuhan menciptakan manusia dengan 2 mata, 2 telinga, 1 mulut dan sepasang Otak? Mungkin karena kita diwajibkan untuk lebih banyak melihat dan mendengar. Setelah itu pikirkan, dan jadikan pelajaran dalam hidupmu. Jika dibutuhkan bicaralah sesuai dengan apa yang telah kau pelajari. Aku memahami akan itu, aku sendiri menyadarinya bahwa salah satu yang mampu menjerumuskan manusia adalah mulutnya. Aku banyak belajar kehidupan dari berbagai orang yang kutemui, dari yang kaya maupun orang-orang yang ekonominya kurang. Kekurangan ekonomi bukan menjadi sebuah alasan untuk tidak bahagia, karena keihklasan akan datang ketika kita mensyukuri nikmat yang telah diberikan tak peduli seberapa anda kaya, sebesar apa rumah anda ataupun setinggi apa jabatan anda. Selama anda belum mampu untuk mensyukurinya akan apa yang telah anda peroleh anda akan merasa tetap kekurangan.


Cerita lain yang sangat menginspirasiku:
Alkisah, ada seorang laki laki bijaksana yang biasa pergi ke tepi laut untuk membuat sebuah karya tulis. Laki laki ini terbiasa untuk berjalan di sepanjang pantai sebelum ia memulai pekerjaannya.

Suatu hari, ketika ia sedang berjalan di tepi pantai, di kejauhan ia melihat sesosok orang sedang bergerak gerak seperti menari, ia tersenyum dan membayangkan siapakah sosok tersebut, ia berjalan lebih cepat untuk bisa mengejar sosok tersebut.

Ketika ia semakin mendekat, ia melihat sosok tersebut adalah seorang anak muda yang ternyata tidak sedang menari, tetapi ia sedang memunguti sesuatu dan melemparkannya dengan halus ke laut.


Setelah ia mendekat, ia bertanya kepada anak muda tersebut
“Selamat pagi, apa yang sedang kau lakukan?”

Anak muda itu berhenti sesaat, melihat ke arah laki-laki itu lalu berkata
“Melemparkan bintang laut ini kembali ke laut”.

Laki laki itu kembali bertanya
“Mengapa kamu melemparkan bintang-bintang laut ini ke laut?”.

Anak muda itu menjawab.
“Matahari semakin tinggi, dan sebentar lagi surut, bila aku tidak melemparkan bintang laut ini ke laut, mereka akan mati”

“Tapi, anak muda, Tidakkah kamu tidak menyadari bahwa masih ada berpuluh-puluh kilo pantai di depan, dan disetiap kilonya terdapat banyak sekali bintang laut. Kamu tidak akan pernah bisa melakukan perbedaan dan menyelamatkan hidup mereka semua?”

Anak muda itu mendengarkan dengan seksama, membungkuk, mengambil sebuah bintang laut, melemparkannya ke laut dengan perlahan, dan berkata


"Setidaknya, saya membuat perbedaan untuk hidup satu bintang laut itu"

Aku banyak belajar dari kisah itu, tak perlu muluk-muluk dengan keinginanmu, cukup sederhana lakukan sekarang juga walaupun sekecil apapun itu. Karena dengan kamu berusaha sekecil apapun itu kamu telah melakukan sebuah perbedaan yang berharga dalam hidupmu. Terkadang juga dari hal sekecil itulah banyak sekali orang-orang yang menyepelekannya bahkan terkadang dilupakan. Jika anda ingin melewati 1000 mil, pastinya anda harus telah melewati 999 mil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan Pencerahan!!!